Minggu, 11 September 2011

Lentera hidup ... Jejak terang.,


lentera hidup
memendar cahaya ... 
tinggalkan berkas cahaya
memberi nawala akan arah
membuka pandang
dengan jejak terang.,
 'Floo_.


 



 for picture here


Banyak orang masuk ke dalam kehidupan kita, satu demi satu datang dan pergi silih berganti. Ada yang tinggal untuk sementara waktu dan meninggalkan jejak-jejak di dalam hati kita dan tak sedikit yang membuat diri kita berubah.
Alkisah seorang tukang lentera di sebuah desa kecil, setiap petang lelaki tua ini berkeliling membawa sebuah tongkat obor penyulut lentera dan memanggul sebuah tangga kecil. Ia berjalan keliling desa menuju ke tiang lentera dan menyandarkan tangganya pada tiang lentera, naik dan menyulut sumbu dalam kotak kaca lentera itu hingga menyala lalu turun, kemudian ia panggul tangganya lagi dan berjalan menuju tiang lentera berikutnya. Begitu seterusnya dari satu tiang ke tiang berikutnya, makin jauh lelaki tua itu berjalan dan makin jauh dari pandangan kita hingga akhirnya menghilang ditelan kegelapan malam. Namun demikian, bagi siapapun yang melihatnya akan selalu tahu kemana arah perginya pak tua itu dari lentera-lentera yang dinyalakannya.
Penghargaan tertinggi adalah menjalani kehidupan sedemikian rupa sehingga pantas mendapatkan ucapan: “Saya selalu tahu kemana arah perginya dari jejak-jejak yang ditinggalkannya. ”
Seperti halnya perjalanan si lelaki tua dari satu lentera ke lentera berikutnya, kemanapun kita pergi akan meninggalkan jejak. Tujuan yang jelas dan besarnya rasa tanggung jawab kita adalah jejak-jejak yang ingin diikuti oleh putera puteri kita dan dalam prosesnya akan membuat orang tua kita bangga akan jejak yang pernah mereka tinggalkan bagi kita.
Jadilah orang yang meninggalkan jejak.. terlebih jejak lentera di hati orang lain..
maka bukan saja kehidupan kita saja yang akan menjadi lebih baik tapi juga kehidupan mereka yang
mengikutinya..
Ya Bapa, inilah lentara ku.. ijikan aku untuk selalu mencintai tanpa syarat kepada siapapun yang berhak atas cinta, dan sesalu menjadi kebanggaan mereka dalam mengikuti jejak yang ditinggalkan olehMu.

2 komentar:

  1. hmm... Bukan seberapa banyak orang mengenal kita, tapi seberapa banyak orang bahagia karena kita. :)

    BalasHapus
  2. saya setuju dengan komentarnya dhani,,,,
    goood,,,,,,,,

    BalasHapus